Memangnya boleh, jadi biasa aja?



Memangnya boleh, jadi biasa aja?


Dunia ini, terlalu besar untuk direngkuh sendiri.
Isinya terlalu carut marut untuk ditelan satu mulut.
Dan aspeknya terlalu banyak untuk diputar hanya dalam satu kepala.
Jadi, kenapa masih banyak yang memilih untuk memeluknya sendiri? Tenggelam dalam besar dan carutnya kehidupan?
Ga tau. Ga ada yang pernah tau, kenapa.

Banyak yang bilang, hidup kadang ada di bawah, kadang ada di atas. Dan kenapa, ga pernah ada yang menyebutkan hidup kadang hanya ada di tengah-tengah saja, tapa caci tanpa puji? Ada banyak hal yang dirasa harus cukup. Egoisitas, misalnya.

Dia ada, berdiri di antara persimpangan. Ga bergerak meski ada gelenyar aneh yang menggantung pada tiap langkah yang ia titi.

Karena pada hakekatnya, dunia memang tidak diciptakan untuk menyendiri.
Gak banyak yang paham, dan gak banyak juga yang mau paham.
Memangnya, siapa yang sudi mempelajari isi dunia ini kalau yang menunggu hanya luka dan kematian?

Aturan dunia itu, terdiri dari dua hal yang gak bisa dipisahkan. Atas-Bawah, Baik-Buruk, Bagus-Jelek, Pintar-Bodoh, Kaya-Miskin, dan masih banyak yang bahkan gak akan habis dijabarkan dalam 500 kata sendiri. Tapi, boleh ga di dunia ini kita jadi biasa aja? Dia ga ada di atas. Posisinya gak menarik sama sekali, karena gak bisa bikin orang yang ada disana bergerak bebas maupun mengeluh. Dia bukan posisi yang enak untuk dibanggakan, karena sejatinya yang ada disana cuma onggokan orang yang mau sombong pun gakbisa, dan kalau mengeluh pun bakal dicaci.

A middle position is something that you are not wishing for.

Tapi, apa gak boleh jadi biasa aja?

Memangnya, hidup harus selamanya tentang sanjungan dan makian?

Memangnya, taking a small breath is not allowed in this cruel world even if you are in a middle position of this freaking hierarki?

Memangnya, kalau jadi biasa-biasa aja bumi ini akan menghakimi?

Memangnya, jadi biasa aja bikin dunia ga kasih kamu yang terbaik?

Jawabannya, iya. Nggak ada yang mau memberikan pelayanan bintang 5 kepada orang yang berststus biasa.

Jawabannya, iya. Nggak ada layanan masyarakat yang mau menghabiskan waktu untuk orang biasa aja.

Jawabannya, iya. Karena orang biasa dituntut untuk bersyukur aja.

Lucu, gimana dunia ini terkesan nggak adil buat semua orang. Kenapa? Ya karena disitulah letak keadilan. Semua orang bisa ngerasain nggak adil, karena ketidakadilan itulah yang dunia yakini sebagai keadilan.

Hidup itu.. untung kesempatannya cuma satu kali.

Kalau nanti akan ada lagi, di dunia yang sama, dan akan seperti ini lagi, memangnya ada yang bakal sanggup?

Ada yang pernah bilang, in the next life, please choose me again.

Ada juga yang pernah bilang, in the next life, i don't want to be me over again.

Bahkan ada yang bilang, di kehidupanku yang selanjutnya aku nggak mau dilahirkan.

Terlalu banyak variable yang nggak akan pernah sanggup dijabarkan hanya dengan 26 huruf. Bahkan, macam-macam silabel yang tersedia pun nggak akan cukup untuk menceritakan apa-apa yang dirasakan diri. Karena sejatinya, ada banyak resah yang menggantung. Ada banyak cemas yang nggak menemukan pelampiasan. Ada sejuta kemungkinan buruk bersarang dalam kepala, yang nggak mampu untuk dimuntahkan.

Tapi kadang, menjadi bisa aja bisa menjadi fakta yang patut disyukuri.

Kenapa? Karena selain dilarang mengeluh, menjadi biasa aja bikin orang-orang nggak memandang kita berlebihan. Kita boleh kok, marah dengan keadaan; karena merasa nggak mendapat keadilan dari pemerintah yang hanya mementingkan kerabat dan jabatan. Kita boleh kok, menjadi malas karena bukan pada kita dunia ini berporos. Kita boleh kok, menjadi nakal, karena.. bukan kepalda kita sorot lampu panutan itu dilayangkan.

Orang biasa itu, tempatnya nggak terlihat. Dia ada, terasa, tapi nggak pernah dicari.

Orang biasa itu, did their best but still invisible.

Orang bisa itu, kedudukannya hanya akan menjadi pelengkap.

Nggak semua orang mampu jadi orang biasa. Nggak semua orang jadi orang bisa.

Tapi apa boleh, jadi orang biasa aja?

Ya boleh. Memangnya mereka siapa bisa melarang-larang?

Komentar

Postingan Populer