Fall in Love


Dag dig dug..

Suara itu memenuhi organ dalam dada kiriku yang semakin bergemuruh. Bunyi itu terus membabi buta, seolah-olah siap untuk mendobrak rusukku sekaligus. IItu jantungku. Aku bergeming. Menatap lurus pada sosok yang kini sedang tertawa renyah diujung koridor bersama teman laki-lakinya yang lain.

Ah, tahukah kalian bagaimana rasanya jatuh cinta? Mungkin ini hanya sebuah kisah klasik yang terlalu biasa dan mainstream. Ya, benar. Dimana-mana, orang yang sedang jatuh cinta pasti akan merasakan hal yang sama sepertiku saat ini.

Deg-degan? Tentu!

Sekarang, dia tidak lagi tertawa diujung koridor, melainkan disebelah kiriku. Ya Tuhan.. jangan biarkan jantung ini mati fungsi kala mendengar tawa renyahnya sedkat ini. Pernahkah kalian berkhayal tentang seorang pangeran yang ramah? Ya, aku juga pernah. Berharap suatu saat nanti, pangeran yang aku maksud akan tersenyum ramah dan menyapaku.

Tapi kenyataan selalu lebih keja, dari pada harapan kan? tentu saja.

Saat ini, aku sedang mengkonsentrasikan mataku pada jalan didepan. Ah tidak! Dia selalu saja membuat hidupku kacau. Aroma maskulin yang mengaur dari tubuh nya tercium sampai dikedua hidungku. Aku.. sesak nafas.

Oke. Mungkin ini hanya khayalanku semata. Tapi...

Tidak! Ini nyata! Real! Sungguhan!

Dia melihatku. Tepat disaat aku diam-diam mengangkat wajah untuk mencuri pandang. Dan, apalagi ini?! dia...... tersenyum. Walaupun setipis kertas HVS, dan sekasat mata layaknya debu. Aku tau dia tersenyum.

Aku meraba dada ku. Ya Tuhan. Reaksi yang diberikannya bahkan lebih prah daripada saat aku sedang gugup bicara didepan kelas. Bagus. Jatuh cinta memang aneh.

Komentar

Postingan Populer