What you like the most.. [Drabble]
---
“Coklat?”
“Strawberry.”
“Bolu?”
“Pie!”
“Korea?”
“Jepang!!”
Kemudian kamu tertawa, yang secara otomatis pula menerbitkan sepasang lesung pipi kecil di kedua ujung bibir tipis berhias lipbalm milikmu. Aaahhhh... indah sekali ciptaan Tuhan yang satu ini.
“Kenapa tiba - tiba mikirnya korea?”
Aku mengernyit. Menatap penuh tanya padamu, seolah kalimat yang baru saja kamu lontarkan adalah sejenis retoris yang tidak membutuhkan jawaban. "Karna kamu suka oppa oppa?"
Dan, tawa itu hadir kembali. Menyapu seluruh lelah di pelupuk mata.
“Ya ampun. Kamu lupa kalo aku juga penikmat fullmetal alchemist, haikyuu, free, ao haru ride, one piece dkk?” protesmu lucu dengan sepasang bibir mengerucut dan aku tidak bisa untuk tidak tertawa. Sudah kudaga, kamu memang se-ekspresif itu.
“Oh iya lupa heheh.” balasku, menggaruk tengkuk yang tidak gatal sama sekali karena malu. “Ayo kapan kapan ke jepang bareng. ?”
Kamu memekik. Memukul reflek lengan atasku tanpa pikir. “IH MAU BANGET LAH!! AYO AK—” pekikan riang itu harus berakhir bahkan sebelum kamu sempat menyelesaikannya, karena sebuah tangan terlurur tepat di depan kita. Kamu mendongak. Lantas menyambut uluran tangan itu dengan seulas senyum manis yang sejak tadi menjadi fokus netraku.
Sedang aku hanya meringis. Menahan cubitan pedas disudut hati. “Ah, udah dijemput ya?” tanyaku retoris pada seraut wajah bahagiamu.
Kamu mengangguk antusias menjawabnya. Menepuk pelan bahuku dengan sebelah tangan yang lain, dan bangkit dari kursi seraya berkata, “Duluan ya. nanti kalo beneran jadi kontak aku aja.”
Patah - patah, aku mengangguk. Tidak berniat untuk mendongak dan menyapa penjemputmu. Pun tidak begitu yakin apakah akan benar – benar menghubungimu setelah ini. “Hati - hati.” Pesanku setelah bayangan sepasang anak muda berjalan menjauh, melewati beberapa siswa-siswi lain yang berlalu-lalang ingin segera beranjak.
Hah. Aku menghela nafas berat. Mengangkut tanpa minat seonggok tas ransel yang entah apa isinya milikku, setidaknya, games “Guess what i like the most..” berhasil memberiku lebih banyak info kecil tentangmu. Aku bangkit, untuk kemudian mengambil langkah yang tadi kamu lewati...................
bersama kekasihmu.
---
Ps: I don’t even know what I am writing about. But I just bored and I found this in my note soooo I edited this and violaaa!! The –Tidak jelas thing—is coming! Kekekek
Hope you like it guys.
And I have a bad news for you.
지금 마음이 아파 ㅠㅠ
Regards
Penulis (Masih) Amatir.
“Coklat?”
“Strawberry.”
“Bolu?”
“Pie!”
“Korea?”
“Jepang!!”
Kemudian kamu tertawa, yang secara otomatis pula menerbitkan sepasang lesung pipi kecil di kedua ujung bibir tipis berhias lipbalm milikmu. Aaahhhh... indah sekali ciptaan Tuhan yang satu ini.
“Kenapa tiba - tiba mikirnya korea?”
Aku mengernyit. Menatap penuh tanya padamu, seolah kalimat yang baru saja kamu lontarkan adalah sejenis retoris yang tidak membutuhkan jawaban. "Karna kamu suka oppa oppa?"
Dan, tawa itu hadir kembali. Menyapu seluruh lelah di pelupuk mata.
“Ya ampun. Kamu lupa kalo aku juga penikmat fullmetal alchemist, haikyuu, free, ao haru ride, one piece dkk?” protesmu lucu dengan sepasang bibir mengerucut dan aku tidak bisa untuk tidak tertawa. Sudah kudaga, kamu memang se-ekspresif itu.
“Oh iya lupa heheh.” balasku, menggaruk tengkuk yang tidak gatal sama sekali karena malu. “Ayo kapan kapan ke jepang bareng. ?”
Kamu memekik. Memukul reflek lengan atasku tanpa pikir. “IH MAU BANGET LAH!! AYO AK—” pekikan riang itu harus berakhir bahkan sebelum kamu sempat menyelesaikannya, karena sebuah tangan terlurur tepat di depan kita. Kamu mendongak. Lantas menyambut uluran tangan itu dengan seulas senyum manis yang sejak tadi menjadi fokus netraku.
Sedang aku hanya meringis. Menahan cubitan pedas disudut hati. “Ah, udah dijemput ya?” tanyaku retoris pada seraut wajah bahagiamu.
Kamu mengangguk antusias menjawabnya. Menepuk pelan bahuku dengan sebelah tangan yang lain, dan bangkit dari kursi seraya berkata, “Duluan ya. nanti kalo beneran jadi kontak aku aja.”
Patah - patah, aku mengangguk. Tidak berniat untuk mendongak dan menyapa penjemputmu. Pun tidak begitu yakin apakah akan benar – benar menghubungimu setelah ini. “Hati - hati.” Pesanku setelah bayangan sepasang anak muda berjalan menjauh, melewati beberapa siswa-siswi lain yang berlalu-lalang ingin segera beranjak.
Hah. Aku menghela nafas berat. Mengangkut tanpa minat seonggok tas ransel yang entah apa isinya milikku, setidaknya, games “Guess what i like the most..” berhasil memberiku lebih banyak info kecil tentangmu. Aku bangkit, untuk kemudian mengambil langkah yang tadi kamu lewati...................
bersama kekasihmu.
---
Ps: I don’t even know what I am writing about. But I just bored and I found this in my note soooo I edited this and violaaa!! The –Tidak jelas thing—is coming! Kekekek
Hope you like it guys.
And I have a bad news for you.
지금 마음이 아파 ㅠㅠ
Regards
Penulis (Masih) Amatir.
Komentar
Posting Komentar